Postingan

Menampilkan postingan dari 2009

Telur Paskah Annabelle

A ngin bertiup sangat kencang menjelang musim panas tahun ini. Hari ini Anabelle hanya menemukan dua buah kardus. Kardus pertama ditemukannya di samping toko Mr. Hans. Kardus itu sedikit berbau asam. Beberapa sudutnya telah terkoyak. Beberapa sisa plester masih bergantungan di lipatan kardus bagian bawah. Anabelle tidak dapat membaca. Namun dia tahu bahwa kardus itu sebelumnya berisi toples-toples selai blueberry. Sesaat ia bergidik membayangan setangkup roti dengan lapisan selai blueberry. Tentu rasanya sangat lezat. Ia belum pernah memakan roti dengan lapisan blueberry. Ia hanya membayangannya saja. Tentu saja setiap makanan terasa enak baginya. Termasuk sisa-sisa brokoli yang sering dipungut Andrew di kedai Mrs. Finn. Kardus kedua ditemukannya di bawah ayunan di taman kota. Ia menemukannya saat sebuah suara dengkingan lirih menyentuh pendengarannya. Kardus itu berisi anak anjing. Anak anjing yang berusaha melompat keluar dari kardus. Namun salah satu pergelangan kaki belakang

26 Mei 2009

Hari ini ada banyak hal yang harus kulakukan. Pagi ini aku memeriksa beberapa hasil naskah. Dan kali ini, seperti yang sudah-sudah, ada beberapa naskah yang nampaknya asal jadi. Bagaimana tidak? Jalinan kalimatnya kacau balau, apalagi keterkaitan antar paragrafnya hampir tidak ada sama sekali. Hal ini mungkin tidak akan menjadi masalah jika dilakukan oleh seorang pemula, tetapi bagaimana jika penulisnya adalah orang yang telah lama bergelut di bidang ini? Sungguh sesuatu yang memprihatinkan. Secara pribadi aku adalah orang yang setuju bahwa segala sesuatu harus dikerjakan dengan sebaik mungkin. Namun masalahnya, beberapa orang melakukan pekerjaannya bukan didasarkan atas kesadaran untuk memberikan yang terbaik, tetapi mencari pujian dari orang lain. Mereka memasang target-target tinggi yang bahkan sukar untuk dapat dipenuhinya sendiri. Entah, harus berapa kali lagi aku menegur dan memberikan pemahaman pada orang-orang seperti ini. Seolah semua yang kukatakan demi kebaikan mereka hanyal

Sejarah Manusia

Setelah melalui serangkaian penelitian, ilmuwan menemukan semua ras yang di ada di bumi adalah berasal dari satu suku yang selamat di sekitar Laut Merah 70.000 tahun lalu. Suku itu awalnya hanya terdiri dari 200 orang. Penelitian genetik dan arkeologi berhasil menjejak asal mansia modern Homo sapiens ternyata berasal dari satu kelompok di wilayah Tanduk Afrika hingga Arab. Dari wilayah itu. manusia kemudian mendiami seluruh permukaan bumi. Analisis genetik manusia modern yang mendiami Eropa, Asia, Australia, Amerika Utara dan selatan mendapati mereka juga merupakan keturunan dari nenek moyang dari wilayah itu. Diperkirakan perubahan iklim antara 90.000 hingga 70.000 tahun lalu menyebabkan permukaan laut turun secara drastis. Akibatnya suku itu lebih mudah menyeberangi Lautan Merah. Penemuan itu akan diungkapkan dalam dua dokumentasi BBC, The Incredible Human Journey yang menjejak asal manusia. Dr Peter Forster dari Anglia Ruskin University di Cambridge yang melakukan tes genetika menga

Rantai Kasih

Gambar
Pada suatu hari seorang p ria melihat seorang wanita lanjut usia sedang berdiri kebingungan di pinggir jalan. Meskipun hari agak gelap, ia dapat melihat bahwa wanita itu sedang membutuhkan pertolongan. Maka ia lantas menghentikan mobilnya di depan mobil Benz wanita itu dan keluar menghampirinya. Mobil Pontiac-nya masih menyala ketika pria itu mendekati sang nyonya. Meskipun pria itu tersenyum, wanita itu masih ketakutan. Tak ada seorangpun berhenti menolongnya selama beberapa jam ini. Apakah pria ini akan melukainya? Pria itu kelihatan tak baik. Ia kelihatan miskin dan kelaparan. Sang pria dapat melihat bahwa wanita itu ketakutan, sementara berdiri di sana kedinginan. Ia mengetahui bagaimana perasaan wanita itu. Ketakutan itu membuat sang nyonya tambah kedinginan. Kata pria itu, "Saya di sini untuk menolong anda, Nyonya. Masuk ke dalam mobil saja supaya anda merasa hangat! Ngomong-ngomong, nama saya Bryan Anderson." Wah, sebenarnya ia hanya mengalami ban kempes, namun bagi wa

Love is...

Gambar
Jhon adalah pemuda biasa yang jatuh cinta pada Marry, teman sepermainannya sejak usia mereka masih belia. Sayangnya Jhon tak pernah berani mengutarakan perasaannya, sebab Marry selalu menganggapnya hanya sebagai teman biasa. Bahkan hingga remaja pun Marry tidak pernah memberinya kesempatan untuk mengungkapkan isi hatinya. Perasaan Jhon lebih tertekan saat mengetahui bahwa Marry telah ada yang memiliki dan kesempatan itupun makin sirna. Namun Jhon tidak menyerah. Hal itu justru dijadikannya motivasi untuk mengembangkan diri dan menunjukkan siapa dirinya. Tulisan demi tulisan, ungkapan hatinya ia hasilkan hingga ia piawai bermain gitar dan menciptakan lagu. Kala karirnya mulai naik, Marry menikah dan pindah ke Amerika. Berita itu membuat Jhon amat terguncang sehingga harus ditolong dengan obat-obatan penenang. Bukannya meredup, sejak kejadian itu karirnya malah terus meroket naik. Karya-karyanya semakin populer di seluruh Britania Raya. Pelan tapi pasti, ekhidupannya mulai berubah.  Ia b

Wong Fei Hung

Gambar
W ong Fei Hung lahir pada tahun 1847 di desa Xiqiao, Funshan, China. Ia dikenal sebagai sosok yang mahir dalam ilmu pengobatan dan beladiri.  Ayahnya, Wong Kay-Ying yang juga seorang tabib memiliki sebuah klinik pengobatan bernama "Po Chi Lam" di Canton (ibukota Guandong), serta menguasai wushu tingkat tinggi yang membuatnya terkenal sebagai salah seorang dari Sepuluh Macan Kwantung. Wong Kay Ying suka menolong orang lemah walaupun dia sendiri kesusahan. Sifat inilah yang diturunkannya pada anaknya, Wong Fei Hung. Menurut Bey Logan dalam bukunya yang berjudul, Hongkong Action Cinema, "semua pria ini (Sepuluh Macan Kwantung) adalah kelompok pahlawan yang hidup dengan kitab undang-undang kehormatan." Kai Ying mempelajari kungfu Hung Kuen atau Hung Gar dari guru Luk Ah-choy. Kungfu Hung Kuen, juga mempelajari pengobatan Tiongkok dan seni bela diri yang sering dianggap sebagai keturunan langsung dari kungfu Shaolin tradisional. Dalam kungfu Tiongkok, garis silsilah seni

Butterfly

Gambar
Di sebuah kota kecil yang tenang dan indah, tinggallah Steve dan Rhea, sepasang kekasih yang saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang matahari terbit di puncak gunung, bersama di pesisir pantai menghantar matahari senja. Setiap orang yang bertemu dengan mereka pasti akan memandang dengan kagum. Betapa tidak, mereka berdua saling mengasihi satu sama lain. Suatu hari Steve mengalami kecelakaan dan terluka sangat parah. Selama beberapa hari ia terbaring di rumah sakit tak sadarkan diri, sementara Rhea dengan setia menungguinya sambil berlinang air mata.  Demi kesembuhan kekasihnya, setiap malam Rhea pergi ke gereja untuk berdoa untuk kekasihnya. Seminggu telah berlalu, tapi Steve masih belum sadarkan diri. Rhea pun mulai mengalami kelelahan. Tubuhnya lemah dan wajahnya nampak pucat, tapi ia tetap bertahan. Keteguhan hatinya akhirnya membuahkan hasil. Tuhan mengindahkan semua doa-doanya yang tulus setiap malam di gereja itu. Tuhan bertanya kepadanya “Apakah kamu benar bersedia men

Mouse Trap

Gambar
Suatu hari seekor tikus mengintip lewat sebuah celah ditembok untuk mengamati sang petani dan istrinya yang sedang membuka sebuah bungkusan. Ada makanan apa kiranya? Ia terkejut sekali, ternyata itu jebakan tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu meneriakkan peringatan: “Awas! Ada jebakan tikus di dalam rumah. Awas! ada jebakan tikus di dalam rumah!” Sang ayam tenang-tenang berkokok dan sambil tetap menggaruk tanah, mengangkat kepalanya dan berkata, “Ya, ya.. maafkan aku, pak Tikus, aku tahu ini memang urusan gawat bagi anda, tapi kan buat aku pribadi tak ada pengaruhnya. Jangan bikin aku pusinglah.” Tikus berbalik dan pergi menuju sang babi, katanya, “Ada jebakan tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus dirumah!” “Wah, aku menyesal dengar kabar ini,” si babi menghibur dengan penuh simpati, “tetapi tak ada sesuatupun yang bisa kulakukan kecuali berdoa. Yakinlah, kamu ada dalam doa-doaku!” Tikus kemudian berbelok menuju si sapi. Sapi inipun berujar sinis, “Seperti apa

Beautiful Life

Pelajaran Kehidupan Kisah yang menarik dimana tetap mempertahankan prinsip menjadi orang baik dan harapan. David kuliah di fakultas perdagangan Arlington USA. Kehidupan kampusnya, terutama mengandalkan kiriman dana bulanan secukupnya dari orangtuanya. Entah bagaimana, sudah dua bulan ini rumah tidak mengirimi uang ke David lagi. Di kantong David hanya tersisa satu keping dollar saja. David dengan perut keroncongan berjalan ke bilik telepon umum, memasukkan seluruh dananya, yaitu satu keping uang logam itu, ke dalam telepon. "Halo, apa kabar?" telpon telah tersambung, ibu David yang berada ribuan km jauhnya berbicara. David dengan nada agak terisak berkata: "Mama, saya tidak punya uang lagi, sekarang lagi bingung karena kelaparan." Ibu David berkata: "Anakku tersayang, mama tahu." "Sudah tahu, kenapa masih tidak mengirim uang?" David baru saja hendak melontarkan dengan penuh kekesalan pertanyaan tersebut kepada sang ibu, mendadak merasakan perkata

Kisah Penjual Minyak Tanah

Adalah Mang Engkos, penjual minyak tanah langganan kami yang tinggal di desa sebelah, dan telah hampir 12 tahun berdagang. Untuk berjalan keluar dari desanya, menuju desa kami, Mang Engkos harus berjalan kaki sepanjang puluhan kilometer melalui sungai dan lembah. Dan di rumah kamilah, jarak terjauh Mang Engkos mengantarkan minyak tanahnya. Sehingga biasanya di halaman rumah kami (setelah dia menuangkan minyak tanah ke botol-botol bekas kecap), dia mengaso sejenak, dengan segelas air putih yang kami suguhkan, untuk kemudian dia bergegas pulang. Sebelum pulang biasanya dia mengganti bajunya yang kuyup karena derasnya keringat. Kadang jika saya sedang di halaman, Mang Engkos bercerita bagaimana dia membiayai pendidikan 4 anaknya yang semuanya bersekolah dengan berjualan minyak tanah ini.. Setiap dua hari sekali Mang Engkos selalu membawa dua drum minyak tanah yang dipanggulnya untuk memenuhi kebutuhan desa kami. Uang yang didapatnya tak lebih dari 70 – 80 ribu rupiah. Ketika desa kami ma

Six Times

I Cried For My Brother Six Times   Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan diriku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.  "Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya.  Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"  Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi.  Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya! "  Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya

Pelajaran Hidup

Kisah Seorang Nenek dan Seliter Minyak Goreng Suatu ketika saya bertemu dengan seorang nenek. Dia, yang yang ringkih dengan kebaya bermotif kembang itu, tampak sedang memegang sebuah kantong plastik. Hitam warnanya, dan tampak lusuh. Saya duduk di sebelahnya, di atas sebuah metromini yang menuju ke stasiun KA. Dia sangat tua, tubuhnya membungkuk, dan kersik di matanya tampak jelas. Matanya selalu berair, keriputnya, mirip dengan aliran sungai, berkelok-kelok. Hmm...dia tampak tersenyum pada saya. Sayapun balas tersenyum. Dia bertanya, mau kemana. Saya pun menjawab mau kuliah, sambil bertanya, apa isi plastik yang dipegangnya. "Minyak goreng," jawabnya. Ah, rupanya, dia baru saja mendapat jatah pembagian sembako. Pantas, dia tampak letih. Mungkin sudah seharian dia mengantri untuk mendapatkan minyak itu. Tanpa ditanya, dia kemudian bercerita, bahwa minyak itu, akan dipakai untuk mengoreng tepung buat cucunya. Di saat sore, itulah yang bisa dia berikan buat cucunya. Dia berkata

Love

My Love Stories Sewaktu Boy dan Girl baru pacaran, Boy melipat 1000 burung kertas buat Girl dan menggantungkannya di dalam kamar Girl. Boy mengatakan 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya. Waktu itu Girl dan Boy setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka berdua. Tetapi pada suatu saat, Girl mulai menjauhi Boy. Girl memutuskan untuk menikah dan pergi ke Paris, Perancis. Tempat yang dia impikan di dalam setiap mimpinya. Sewaktu Girl mau memutuskan Boy, Girl berkata pada Boy, " kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa. Menikah bagi cewek adalah kehidupan kedua kalinya. Aku harus bisa memegang kesempatan ini dengan baik. Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan bagaimana kehidupan kita setelah menikah...!!" Setelah Girl pergi ke Perancis, Boy bekerja keras. I a pernah menjual koran, menjadi karyawan sementara, hingga menekuni bisnis kecil. S etiap pekerjaan dikerjakan dengan sangat baik dan tekun. Setelah beber