Break Time

Hari-hari ini banyak perubahan terjadi di sekitarku. Di kantor, beberapa rekan sudah out karena berbagai alasan. Aneh juga rasanya tidak ada mereka. Tidak ada tempat untuk bertanya jika mengalami kesulitan dalam bekerja. Tapi aku dapat mengatasinya. Sesungguhnya aku ingin berkomentar banyak, tapi kurasa itu bukan tindakan yang tepat untuk saat ini. Ada banyak kepentingan bersliweran. Dan aku tidak tahu mana yang near atau salah. Lagipula aku sudah berjanji untuk selalu bersikap netral terhadap segala sesuatu.
Pengalaman selama beberapa tahun yang tidak menyenangkan setidaknya dapat menjadi pelajaran untuk bersikap bijaksana dalam menanggapi segala sesuatu. Bersikap kritis itu boleh karena setiap orang memiliki kebebasan berpikir dan berpendapat. Namun, kembali lagi, semua harus dilakukan dengan cara-cara positif. Jika melakukan hal-hal yang bersifat destruktif, berarti kita merugikan orang lain dan diri sendiri.
Sejujurnya, aku sudah lelah untuk berkonflik. Masalah selalu saja bermunculan di sekitarku seperti cendawan di musim hujan. Untunglah banyak hal yang dapat kujadikan konpensasi, mulai dari hobi hingga perenungan pribadi. Meski tidak menuntaskan secara total, setidaknya hal-hal tersebut mampu menolongku mengikis beban psikologis. Dan yang penting, aku menolong diriku sendiri menghindari tindakan-tindakan konyol.
Aku memiliki bayangan akan kehidupan yang ideal tantang berbagai hal. Namun aku menyadari pula bahwa yang ideal hanya Tuhan, dan yang normal adalah manusiawi. Yah..., karena itu juga aku banyak mengalami kepahitan. Jika berpikir negatif mungkin telah sejak lama aku menyerah dengan karena keadaan. Namun aku boleh berbangga diri juga karena menyadari bahwasanya persoalan-persoalan yang kualami justru semakin mendewasakanku dalam berbagai bidang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lebih Dari Jawaban Doa

Berkat bagi Bangsa

Tuhan yang Adil